Jumat, 04 November 2011

GIS For Planologi

1.      Pengenalan GIS
Geographic Information System(GIS) adalah suatu teknik berbasis komputer yang dapat mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, mengolah dan mengelola berbagai data spasial dari fenomena geografis agar dapat dianalisa dan digunakan dalam penentuan berbagai kebijakan para pengguna. Analisa dan aplikasi GIS digunakan untuk mendukung berbagai aktifitas manusia yang erat kaitannya dengan fenomena geografis terutama dalam analisis keruangan (Spatial Analyst), Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya.
Secara garis besar, data grafis dibedakan menjadi tiga macam yaitu data titik (point), garis (line) dan area (region atau polygon). Data grafis Titik biasanya digunakan untuk mewakili objek kota, bangunan, kondisi lahan. Data Garis dapat dipakai untuk menggambarkan jalan, sungai, jaringan atau saluran dan lain-lain. Sementara data Area digunakan untuk mewakili batas administrasi, penggunaan lahan, kemiringan lereng dan lain-lain. Sedangkan struktur data SIG ada dua macam yaitu vector dan raster . Pada struktur data vector  posisi objek dicatat pada system koordinat. Sedangkan objek pada struktur data raste disimpan pada grid dua dimensi yaitu baris dan kolom. 
Data atribut atau tabular merupakan data yang menyimpan informasi mengenai nilai atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data vector, data atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara pada stuktur data raster nilai data grafis-nya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut.

1.      GIS For Planologi
a)      Pemodelan Land Use 3D (Untuk mengetahui Guna lahan suatu daerah dalam bentug gambar grafik 3D)
b)      Analisis kesesuaian lahan (mendaya gunakan lahan sesuai dengan peruntukkannya agar kemampuan lahan untuk tetap dapat digunakan secara berkelanjutan dapat terjaga)
c)      Pemodelan erosi tanah ( Pemodelan Erosi Tanah adalah Penggambaran Secara Matematik proses pengahcuran, transport dan deposisi, partikel tanah diatas permukaan lahan)
d)     Proyeksi penduduk (Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk (menurut komposisis umurdan jenis kelmain) di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan fertilitas, mortalitas dan migrasi.)
e)      Analisis  lokasi untuk fasilitas umum (Menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan macam usaha/kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial )
f)        Pemodelan  Transportasi ( Untuk membantu perencana menangani masalah transportasi di sejumlah kota besar telah berada pada tahap kritis, antara lain masalah kemacetan, tundaan, serta polusi suara dan udara).
g)      Pola Ruang (membantu dalam bentuk hubungan antar berbagai aspek sumber daya manusia, sumber daya alam, sosial,budaya, ekonomi, teknologi, informasi, administrasi, pertahanan keamanan, fungsilindung, budidaya, dan estetika lingkungan dimensi ruang dan waktu yg dalam kesatuan secara utuh menyeluruh serta berkualitas membentuk tata ruang).
h)      Struktur Ruang (susunan dan tatanan komponen lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan buatan dan lingkungan sosial yg secara hirarkis dan fungsional berhubungan satu dg yg lain membentuk tata ruang. Contoh Struktur pemanfaatan ruang permukiman, dll)

Perkembangan suatu wilayah sekarang ini dirasa begitu cepat, tidak hanya aspek fisik tetapi juga aspek ekonomi dan budaya. Perkembangan yang cepat ini memberikan dampak yang besar sehingga permasalahan yang timbulpun semakin kompleks. Adanya kenyataan bahwa pertumbuhan suatu wilayah kadang menunjukan sifat-sifat yang tak terkendali bisa menciptakan bagian kawasan tertentu yang tak terkontrol pembangunannya oleh sebab itu perlu berbagai penanganan yang terarah agar tercipta lingkungan yang terkendali kelestariannya dengan perencanaan dan pemantauan pembangunan yang baik. Evaluasi perencanaan dan pemantauan yang terarah merupakan syarat yang mutlak dalam dinamika pembangunan yang berkelanjutan, dengan pembangunan terencana inilah dapat ditentukan tahapan pembangunan secara tertib berdasarkan prioritas dengan memperhatikan daya dukung SDA dan SDM.
Untuk melakukan kegiatan misalnya penataan ruang, diperlukan informasi keruangan yang mengandung aspek lokasi, dimensi temporal dan dimensi tematis. Wujud informasi keruangan dituangkan dalam bentuk peta. Suatu wilayah mempunyai banyak aspek yang dapat diungkapkan sehubungan  dengan karakteristik suatu daerah yang dipadukan dalam GIS untuk menghasilkan suatu keputusan dan kebijaksanaan. Budidaya suatu wilayah mempunyai peranan penting bagi wilayah itu sendiri serta masyarakat disekitarnya. Sistem dari lahan yang berkaitan erat satu sama lain adalah daerah permukiman, industry, hutan, perkebunan dan sebagainya yang akan berubah setiap saat. Perubahan tersebut ada yang sesuai tapi banyak pula yang tidak sesuai dengan perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan dimana ketidaksesuaian tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan terhadap wilayah itu. Hal ini secara efektif dan efisien dapat dilakukan dengan teknologi GIS.
GIS memberikan kemampuan analisis yang berkaitan dengan aspek keruangan. Basis data GIS yang dibangun berdasarkan pada sasaran analisis yang diharapkan bisa membantu upaya pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan suatu wilayah. Satu hal penting dalam GIS yang dapat dioptimalkan dari pemanfaatan adalah adanya penyajian informasi dengan kaidah geografis sehingga dapat bermakna dalam analisis keruangan. Disini peran GIS sebagai salah satu sistem informasi keruangan selain dapat membantu proses pengambilan keputusan juga dibuat sebagai model. Melalui model GIS maka proses pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan serta pemantauan pembangunan suatu wilayah dapat dilaksanakan dengan tepat dan cepat dengan mengandalkan data yang optimum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar